DWI BLOG

WELCOME DI DWI BLOG

Jumat, 26 November 2010

Hayate The Combat Butler Synopsis



Aku akan jadi penjahat!”, itulah tekad Hayate di malam natal tahun 2004, anak malang yang dibuang orang tuanya, dan bahkan dihibahkan pada Yakuza demi membayar utang sebesar 156.804.000 yen. Utang itu berasal dari utang judi kedua orang tuanya. Karena tidak rela organ tubuhnya dipreteli untuk dijual di pasar gelap oleh Yakuza, Hayate langsung kabur dari apartemen yang sudah bukan menjadi rumahnya lagi. Kecewa dan mau mati saja rasanya, Hayate merasa dunia ini sudah tidak punya tempat untuk orang baik dan jujur. Karena itu Hayate memutuskan untuk menjadi orang jahat saja. Pikirannya yang sudah kacau bahkan menginterpretasikan pesan moral dongeng A Dog of Flanders sebagai “Jadilah setan kalau tidak ingin mati konyol”. Sebagai langkah awal menjadi penjahat, dia memutuskan menculik seorang anak perempuan yang baru saja ditemuinya. Tapi, dasar sial atau mungkin terlalu dungu, Hayate malah meyebutkan nama aslinya saat ketika menelpon rumah anak perempuan tersebut.

Di tengah kebingungannya, Hayate memutuskan untuk tidur saja di jalan supaya mati membeku. Sayangnya, niatnya pun gagal, dia ditolong oleh seorang gadis yang tidak sengaja melindasnya. Ternyata gadis itu mencari anak perempuan tadi. Berpegang teguh pada niatnya untuk menjadi orang jahat, Hayate awalnya pura-pura tidak tahu. Tapi hatinya pun luluh karena menerima syal dari gadis itu. Di saat yang sama ada 2 orang lain yang mengincar anak perempuan tersebut dan berhasil menculiknya. 

Tanpa pikir panjang, Hayate meminjam sepeda gadis itu dan mengejar para penculik tadi, dan akhirnya berhasil menggagalkan penculikan tersebut. Setelah yakin kalau Nagi, anak perempuan itu baik-baik saja, dia langsung pingsan. Setelah sadar, Hayate terbangun di sebuah kamar mewah yang ternyata milik dari anak perempuan bernama Nagi tadi. Akhirnya Nagi menawarkan pekerjaan sebagai butler (kepala pelayan) untuk Hayate. Karena Hayate tidak memiliki tempat tinggal dan pekerjaan lagi, kontan dia langsung menyetujuinya. Akhirnya dimulailah kehidupan Hayate sebagai butler di rumah Nagi yang penuh keanehan. Hayate baru sadar, melayani Nagi Sanzenin merupakan pekerjaan paling merepotkan, tidak hanya menghadapi si nona besar tapi juga robot pembunuh, cewek-cewek aneh bin ajaib, hantu, dan makhluk aneh lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar